Senin, 10 November 2008

Siaran di HARI PAHLAWAN


Jujur... saat siaran pagi kemarin (senin 10 November 2008) saya sedikit merasa haru dan pengen nangis. Bukan karena penelfon dan materi info yang saya sajikan pagi itu. Tapi ketika saya memutar pidato Bung Tomo tepat pukul 08.15 WIB sekujur bulu kuduk saya berdiri. Perasaan haru dan sekaligus bangga yang bisa saya rasakan saat itu. Pidato yang baru pertama kali saya dengar itu membuat mata saya berkaca - kaca. Betapa sulit kondisi bangsa kita waktu itu. Saya bisa bayangkan betapa rasa Nasionalisme kita waktu itu cukup tinggi. Arek - arek suroboyo bersama - sama angkat senjata mengusir penjajah. Tapi kini.... kondisi yang cukup sangat jauh berbeda, selang 63 tahun Indonesia merdeka, serasa kita hidup bukan di Indonesia. Betapa tidak banyak ketidak jujuran, kejahatan, korupsi, nepotisme, dan kolusi dimana - mana. jelas ini bukan warisan dari para pahlawan yang dengan gagah berani bersikap jujur dan tulus memperjuangkan bangsa ini sehingga bisa diakui di mata dunia.
Sungguh siaran pagi memang penuh dengan kejutan, apalagi saat itu saya sendiri. tau sendirilah... Gedung RRI Surabaya, tempat saya siaran adalah salah satu gedung tua yang jadi aset budaya dan cagar budaya. Dulunya gedung ini digunakan sebagai markas tentara Inggris, kemudian karena pergerakan nasional, maka arek - arek suroboyo berhasil mengusir penjajah dari gedung yang sekarang menjadi markas RRI Surabaya, Tidak ada satu manusiapun yang hidup ketika penyerbuan itu. Jadi bisa dibayangkan betapa horornya gedung tempat saya bekerja.

1 komentar:

andrewtalalu mengatakan...

wah bagus baru tau kl sejarah gedung RRI kayah gitu, SEREM.... Boleh tuh utk uji nyali dsn ...he...he..., tp sayang aq ngk dengerin pidato bung tomonya..bisa d puter lg ngk